by

Yayasan Sekata, Aktif Mengedukasi dan Rehabilitasi Korban Ketergantungan Narkoba

BALIKPAPAN,suarabalikpapan.com-Peredaran narkotika dan obat terlarang (narkoba) di negeri ini cukup memprihatinkan sehingga sudah banyak korban yang mengalami gangguan jiwa hingga meninggal dunia.

Kondisi tersebut membuat prihatin Yayasan Sekata untuk melakukan pencegahan, edukasi, hingga rehabilitasi terhadap korban penyalahgunaan Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif) serta HIV/Aids.

“Jadi kita mau satu visi, satu gerakan menyelamatkan generasi bangsa dari penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua Umum Yayasan Sekata, Rabin Subhananta, Rabu (24/2/2021).

Menurut Rabin, selama ini, pihaknya telah melakukan kegiatan pencegahan, rehabilitasi, dan recovery terhadap korban penyalahgunaan narkoba.

“Jadi pencegahan itu, salah satunya kita lakukan edukasi ke sekolah-sekolah, lewat PIKR (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) untuk membentengi anak-anak dari penyalahgunaan Napza. Lalu untuk rehabilitasi kita lakukan rawat inap atau rawat jalan. Ada juga rehabilitasi medis bersama Pak Lukman Sekata Medical Center, kemudian recovery atau resosialisasi membimbing kembali mereka ke masyarakat untuk mencari kerja ataupun membangun usaha, ada juga yang kembali kuliah, sekolah melanjutkan pendidikannya dan macam-macam,” ujar Rabin.

Mengenai lingkup kerja Yayasan Secata, menurut Rabin, sampai saat ini masih sebatas wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan. “Tapi karena saya lahir di Kaltim jadi kami fokus dulu di Kaltim, tapi sudah ada sih di Kaltara dan Banjarmasin Kalsel. Untuk Kaltim sudah berada di beberapa daerah, seperti Samarinda, Tenggarong, Balikpapan dan Tarakan,” ujarnya.

Terkait pembiayaan kegiatan dilakukan secara mandiri oleh pengurus dan anggota Yayasan. “Tapi kami juga sudah pernah dibantu oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai institusi penerima wajib lapor, kita juga pernah mendatangkan 13 negara 2018 lalu untuk konferensi penyalahgunaan Napza di Hotel Haris Samarinda,” terangnya.

Kedepan kata, Rabin, pihaknya berharap Yayasan Sekata memiliki rumah sakit ketergantungan obat di wilayah Kaltim khususnya untuk wilayah tengah Indonesia.

“Itu sih mimpi kami sebab Yayasan Sekata sudah punya klinik. Kami sih punya mimpi suatu saat punya tempat rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba yang memadai dimana seorang pecandu dilakukan secara manusiawi, karena mereka punya anak dan istri. Kita mau supaya korban Napza dan HIV/Aids dipisahkan dan diperlakukan secara manusiawi,” tandasnya.

Ia juga berharap, kedepan persoalan penyalahgunaan narkoba ini tetap mendapat perhatian serius dari pemerintah, terutama di wilayah Kaltim.

“Menurut data BNN (Badan Narkotika Nasional) dan UI (Universitas Indonesia) terakhir Kaltim peringkat 24 untuk prevalensi penggunaanya. Tapi yang kita liat peredaran narkoba yang masuk  ke Kaltim saat ini cukup mengkhawatirkan rata-rata mencapai kiloan, kalau nggak salah terakhir yang diamankan polisi dari tersangka pengedar narkona seberat 3 kilogram, dan 26 kilogram. Artinya semakin besar narkoba yang beredar di daerah ini,” ujar Rabin.

Kedepan perlu diberikan edukasi kepada masyarakat Kaltim agar tidak terlibat penyalahgunaan narkoba.

“Makanya perlu kita bentengi orang-orang atau masyarakat dengan edukasi bukan sosialisasi. Kalau edukasi  memperkuat minat dan bakat siswa, karakter, berkomunikasi yang baik, mengambil keputusan, sekolah yang cerdas dan berprestasi. Sedangkan sosialisasi orang menjelaskan inilah narkoba dan jenis-jenisnya. Kalau itu sudah tidak dipakai lagi, makanya kami pakai metode dan kosep berbeda dan alhamdulillah banyak masyarakat yang senang,” terangnya. 

“Selain itu, kami juga melakukan pencegahan-pencegahan hingga ke daerah-daerah pesisir, pedalaman tanpa dibayar atau gratis. Ya dikasih minum sudah cukup terutama konselor-konselor yang telah memiliki kompetensi nasional dan internasional,” pungkasnya.

Hal senada diungkapkan Pimpinan Yayasan Sekata Cabang Balikpapan, Mohammad Effendi. “Jadi di Sekata Balikpapan selain fungsi awalnya sebagai rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, kami juga melakukan prevention (pencegahan) sebab prevention itu sangat penting,” kata Effendi, kepada Balikpapan Pos, kemarin.

Ia menuturkan, untuk prevention di Balikpapan, pihaknya akan melaksanakan di lingkungan sekolah-sekolah seperti SMP dan SMA/SMK.

“Memang Yayasan Sekata sudah punya target kurang lebih 1000 pelajar akan mendapat edukasi tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba ini. Tapi saat ini kita masih ada kendala akibat pandemi Covid-19 sehingga kita tidak bisa tatap muka. Mungkin kita akan lakukan webinar dulu,” ujar Effendi.

Selain itu, Yayasan Sekata juga melakukan pendampingan kepada para korban penyalahgunaan narkoba. “Sebab penjara bukan solusi akhir tetapi edukasi, sehingga mereka masih bisa memperbaiki diri untuk mengembalikan fungsi sosial kepada masyarakat dan keluarga. Jadi yang pelajar bisa sekolah lagi, karyawan bisa bekerja lagi dan yang sudah berkeluarga bisa menjadi ayah yang baik atau sebaliknya. Jadi kita tidak fokus ke rehabilitasinya tetapi juga melakukan edukasi, prevention, advokasi dan konsultasi,” tutupnya.(rls/sb-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terkini