by

Delapan Desa di Paser Rawan Peredaran Narkoba, Ketua BNK Minta Dukungan Pemkab Lakukan Pencegahan

TANA PASER,suarabalikpapan.com-Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanah Grogot, pada Kamis (17/6/2021) pagi.

Wakil Bupati  Hj Syarifah Masitah Assegaf, SH yang juga Ketua BNK Paser mengatakan, sesuai data BNN Provinsi Kaltim bahwa Kabupaten Paser sebelumnya menduduki peringkat kelima penyalahgunaan narkoba di Kaltim, tapi saat ini menempati urutan ketiga. “Hal ini cukup mengkhawatirkan sebab peredaran narkoba di Kabupaten Paser sangat tinggi atau 90 persen didominasi sabu-sabu,” ujar Wabup Masitah.

Menurutnya, kondisi tersebut sangat memprihatinkan sebab mayoritas pengguna narkoba di Paser adalah generasi muda usia produktif untuk bekerja. “Bahkan yang sangat memprihatinkan ada ASN dan PTT (pegawai tidak tetap) di lingkungan Pemkab Paser yang terlibat kasus narkoba,” akunya.

Untuk itu, kata Wabup Masitah, pihaknya segera mengambil langkah-langkah preventif  untuk mencegah meluasnya pengedaran narkoba di Kabupaten Paser sebagai calon penyanggah Ibu Kota Negara (IKN). “Dari hasil laporan BNN Kaltim bahwa mayoritas peredaran narkoba di wilayah pesisir. Untuk  wilayah Kaltim terdapat 80 desa . Sedangkan di Kabupaten Paser terdapat  8 desa yang tersebar di Kecamatan Long Ikis, Long Kali, Batu Sopang, Kuaro, Batu Engau, Tanjung Harapan,  Muara Samu dan Tanah Grogot,” ujarnya.

Masitah menegaskan, karena sudah ada ASN dan PTT  yang tertangkap kasus sabu maka pihaknya segera  melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait guna membahas rencana test urin secara bertahap bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Paser.

Kedepan kata Masitah, pihaknya akan meningkatkan status Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser menjadi Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNN) Paser sehingga kewenangannya menjadi lebih luas lagi dalam pengawasan dan pencegahan peredaran narkoba di Kabupaten Paser. “Dengan adanya penguatan tersebut mudah-mudahan saja langkah kedepan tidak terbatas lagi karena sudah menjadi BNNK,” ucapnya.

Terkait desa-desa yang rawan peredaran narkoba di Kabupaten Paser, pihaknya segera menggelar rapat koordinasi dengan TNI-Polri dan instansi terkait lainya guna menginventarisasi desa-desa tersebut. “Mungkin kami akan menggiatkan lagi sosialisasi dan penyuluhan sekaligus melakukan patroli terhadap desa-desa yang disinyalir cukup rawan peredaran narkoba. Mudah -mudahan saja program pemberantasan narkoba di Kabupaten Paser mendapat dukungan dari pemerintah daerah,” pungkasnya.(sb-06)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terkini