by

Meskipun Kondisi Tak Normal, Rahmad Tetap Semangat Wujudkan Visi & Misi Kota Balikpapan 2021-2024

BALIKPAPAN,suarabalikpapan.com-Penanganan Covid-19 menjadi prioritas utama pemerintah kota Balikpapan saat ini, meskipun dalam visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan masa bakti 2021-2024, ada sembilan program yang akan dilaksanakan yakni misi mewujudkan Balikpapan sebagai kota terkemuka, nyaman dihuni, modern, dan sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman. Sedangkan visinya adalah mewujudkan penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik, mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, menyediakan infrastruktur kota yang memadai, berupaya mewujudkan kota nyaman dihuni berwawasan lingkungan, serta mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif.

Menurut Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, visi dan misi tersebut akan terlaksana dengan baik apabila dalam kondisi normal artinya Kota Balikpapan tidak dalam kondisi pandemi Covid-19. “Visi dan misi kita ini kalau dalam suasana normal (tidak ada pandemi) akan berjalan maksimal, tetapi kita tidak patah semangat dengan cara mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan menghidupkan pelaku usaha UMKM sebagai salah satu  visi kita,” kata Wali Kota Rahmad Mas’ud kepada media ini, di kantor balaikota, Senin (19/7/2021).

Menurut Rahmad, untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan ini, pihaknya memberdayakan UMKM di kecamatan dan kelurahan untuk membantu menyediakan makanan dan minuman bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dibackup dapur umum Dinas Sosial yang beroperasi selama 24 jam. “Saya berharap pelaku UMKM ini hidup, sedangkan dapur umum sifatnya hanya membackup untuk menyediakan makanan 3 kali sehari bagi masyarakat yang menjalani isoman,” ujar Rahmad.

Warga yang menjalani isoman kata Rahmad, nanti didata oleh RT dan kelurahan kemudian pemkot yang membeli makanan dari pelaku UMKM di setiap kecamatan dan kelurahan. “Pemerintah yang bayar makananya ke UMKM supaya ekonomi juga berputar,” terangnya.

Mengenai keluhan dari sejumlah pelaku kuliner yang mengalami penurunan omzet, menurut Rahmad, persoalan ini bukan hanya dialami pelaku kuliner di Balikpapan tetap di seluruh belahan dunia yang mengalami pandemi Covid-19.

“Saya kira inilah dinamika yang dialami umat manusia saat ini. Jadi bukan hanya terjadi di Balikpapan tetapi di seluruh belahan dunia. Artinya walaupun pandemi, kami dari pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya melindungi serta memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ini,” pungkas Rahmad.(sb-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terkini