DPRD Paser

Reses Basri Masyur di Kecamatan Tanah Grogot, Usulan Warga Mulai Perbaikan Drainase hingga Jembatan Usaha Tani

225
×

Reses Basri Masyur di Kecamatan Tanah Grogot, Usulan Warga Mulai Perbaikan Drainase hingga Jembatan Usaha Tani

Share this article
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Paser Basri Mansyur berfoto bersama peserta reses

TANA PASER,suarabalikpapan.com-Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Paser Basri Mansyur mengelar reses Masa Sidang III/2022 di Desa Rantau Panjang, Tanah Priuk, Sempulang, Janju dan Kelurahan Tanah Grogot, Kecamatan Tanah Grogot 17 sampai 21 Oktober 2022.

Basri Mansyur mengatakan, dari hasil reses beberapa aspirasi yang disampaikan masyarakat desa diantaranya perbaikan drainase, jalan lingkungan, pertanian permasalahan pupuk dan racun serangga. Sedangkan untuk di Desa Janju keluhan yang disampaikan warga air bersih dan jembatan usaha tani. “Terkait drainase yang dikeluhkan masyarakat di pusat pemerintahan serta di beberapa desa lainnya sudah kami tampung dan akan kami perjuangkan di DPRD,” kata Basri Kamis (27/10/2022).

Basri melanjutkan, untuk aspirasi masyarakat yang lainnya seperi jalan lingkungan, pertanian (permasalahan pupuk dan racun serangga) serta pipa air bersih dan jembatan usaha tani juga telah diserap dan akan dijadikan bahan dasar pokok pikiran DPRD. “Kami akan perjuangkan di DPRD apa yang menjadi keluhan para warga di desa mereka,” ujarnya.

Pada reses sebelumnya Basri mengaku, telah merealisasikan aspirasi warga di sejumlah desa pada 2021 lalu diantaranya instalasi air bersih, bibii lele, mesin ketinting balapan, lantai jemur, jalan usaha tani, jalan lingkungan serta perbaikan drainase. Sedangkan di tahun 2022 ini, peningkatan jalan lingkungan, perbaikan drainase dan sebagian jalan pemakaman desa. “Alhamdulilah beberapa aspirasi dari masyarakat telah kami salurkan, meskipun masih ada beberapa yang belum terealisi dikarenakan keterbatasan anggaran Pemkab,” jelasnya.

Sampai dengan saat ini, ia selalu berupaya agar semua desa yang menyampaikan aspirasi dapat terealisasi semuanya sesuai dengan kebutuhannya masing – masing. Namun dengan adanya keterbatasan anggaran tentunya harus memilih usulan yang menjadi skala prioritas. “Kami terus mengupayakan agar semua desa mendapatkan bantuan dengan maksimal. Tapi kembali lagi anggaran di pemerintahan ini terbatas,” jelasnya.

Basri menambahkan, untuk aspirasi yang disampaikan dalam reses kali ini akan ditampung untuk dijadikan pokir pada penyusunan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024. “RKPD 2023 sudah berakhir di bulan maret kemaren sehingga hasil reses kali ini akan dijadikan bahan penyusunan RKPD 2024 yang prosesnya akan dibuka pada Januari-Maret 2023, terutama usulan-usulan yang menjadi skala prioritas,”pungkasnya.(sb-06)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *