BALIKPAPAN, suarabalikpapan.com -Tahun politik di 2024 memiliki dampak positif sekaligus negatif bagi masyarakat. Pemerintah perlu terlibat dalam upaya mencegah peredaran informasi palsu (hoaks) yang menyesatkan. Salah satunya lewat peningkatan literasi kepada masyarakat sebagai pemilik suara di pemilihan umum nanti.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Taufik mengatakan mudahnya mendapatkan informasi media sosial harus seimbang dengan pengetahuan yang benar. Karena masyarakat gampang tersulut emosinya saat ada berita sensitif yang berujung kegaduhan. Di sini menjadi peran DPK dalam mengedukasi masyarakat agar semakin cerdas.
“Literasi penting sekali jelang pemilu ini. Kita harus bertindak agar warga tidak terjebak narasi hoax yang berakibat konflik horizontal,” katanya.
Menurut Taufik, jelang pemilu biasa terjadi dengan pencemaran nama baik, suku agama dan ras kerap menjadi isu utama dalam merusak hubungan sosial melalui narasi. Maka perlu sekali literasi pemilu yang bersih dan anti kekerasan kepada warga. “Ini menjadi tantangan bagi kami sendiri, khususnya di DPK Kaltim,” tuturnya lagi.
Taufik menambahkan, pihak DPK juga menggandeng berbagai komunitas dalam kampanye literasi pemilu. Mengingat literasi kepemiluan harus lebih sering dilaksanakan demi memberikan pemahaman kepada masyarakat. Meski di satu sisi juga berhadapan dengan minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) pegiat literasi. (adv/sb-01/dpkkaltim)
