TANA PASER,suarabalikpapan.com-Anggota Komisi III DPRD Paser Budi Santoso mengaku telah menerima laporan dari masyarakat bahwa limbah cair Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Muara Toyu Subur Lestari (PT MTSL) mencemari Sungai Telake, di Kecamatan Long kali. Bahkan, pihaknya telah melakukan kroscek ke lapangan terkait adanya pencemaran sungai tersebut.
“Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api dan kamipun telah melakukan kroscek ke lapangan,” kata Budi, kepada awak media, di ruangan kerjanya, pada Kamis (30/9/2021).
Budi berharap instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus turun ke lapangan untuk melakukan kroscek proses pengelolaan limbah PT MTSL. “Kalau memang masih bandel harus diberikan sanksi,” pintanya.
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Paser Ahmad Rafi, ia mengaku masyarakat sekitar telah merasakan dampak dari pencemaran limbah tersebut. “Masyarakat sekitar telah mengadukan permasalahan ini. Badan mereka merasa gatal-gatal ketika memanfaatkan air yang tercemar tersebut,” ujar Rafi.
Rafi mengingatkan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Telake setahun sekali sering terjadi ikan-ikan mengambang dalam jumlah yang banyak diduga akibat sungainya telah tercemar. “Setelah berdirinya pabrik sawit di sekitar DAS Telake peristiwa ikan mengambang bisa terjadi tiga kali dalam setahun,”ujarnya.
DLH selaku instansi teknis kata Rafi, harus rajin turun ke lapangan mengawasi perusahaan sawit yang diduga membuang limbah cair ke DAS Telake. Sebab dikhawatirkan jangan ada manusia yang menjadi korban akibat mengonsumsi ikan dari sungai yang telah tercemar. “Ini nyata loh. Kalau mereka bilang tidak ada pencemaran sebab mereka tidak pernah main ke Sungai Telake untuk melakukan kroscek,” pungkasnya.(sb-06)
