BALIKPAPAN,suarabalikpapan.com-Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, menghadiri pertemuan South-South Exchange (SSE) yang berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan pada Senin, (30/09/2024). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk Brazil, Kongo, Kosta Rika, Kamboja, dan Gabon, serta delegasi Indonesia sebagai tuan rumah.
Dalam sambutannya, Akmal Malik menjelaskan bahwa Kaltim memiliki luas wilayah 16,7 juta hektar, di mana 65 persen atau sekitar 8,1 juta hektar merupakan kawasan hutan dan areal konservasi.
“Jumlah penduduk kita mencapai 3,9 juta dengan keragaman etnik, seni, dan budaya yang kaya,” ungkap Akmal.
Meskipun perekonomian Kaltim masih didominasi oleh sektor tidak terbarukan yang mencapai 68 persen, Akmal menegaskan bahwa Kaltim terus berupaya mendorong transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau.
“Kaltim berkomitmen dan konsisten menerapkan ekonomi hijau yang diinternalisasikan dalam RPJMD Kaltim sejak 2008 hingga sekarang,” jelasnya.
Pemprov Kaltim telah melakukan berbagai langkah signifikan terkait pembangunan hijau dan REDD+, termasuk menyelesaikan sejumlah dokumen strategis. Di antaranya adalah rencana induk ekonomi hijau, rencana aksi provinsi untuk pengurangan gas rumah kaca, serta Perda Kaltim mengenai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Dokumen-dokumen tersebut memberikan arahan strategis dan menjadi rujukan utama RPJMD serta rencana proyek mitra pembangunan,” tambah Akmal.
Keberhasilan Kaltim dalam mengimplementasikan FCPF Carbon Fund diyakini dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian kontribusi nasional (NDC), selain menghasilkan manfaat pengurangan emisi yang dapat dikelola berkelanjutan dengan Program REDD+ di Kaltim.
“Dengan pelaksanaan SSE ini, kami percaya bahwa tujuan kita untuk menyatukan hutan dan lahan akan meningkatkan capaian target NDC di masing-masing negara,” tutupnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Unit Lingkungan UNDP Indonesia, Aretha Aprilia, dan Direktur Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional pada Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Wahyu Marjaka. Selain itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Kaltim, Ujang Rachmad, serta Kepala Biro Perekonomian, Iwan Darmawan, juga turut hadir.(sb-02)