by

Arfan, Anggota Dewan yang Pernah Menjadi Kuli Panggul Kayu dan Tukang Ojek

SANGATTA,suarabalikpapan.com–Bagi warga Kutai Timur nama Arfan sudah tidak asing lagi. Pengusaha sukses ini kembali mendapat amanah sebagai anggota DPRD Kutai Timur Dapil Kutim II dari Partai NasDem. Bahkan Arfan menduduki jabatan strategis sebagai Wakil Ketua II DPRD Kutim masa bakti 2019-2024.
Alumni Pasca Sarjana Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda 2019 ini mengaku selalu menjunjung etos kerja tinggi, dedikasi, disiplin dan prinsip kebersamaan antar anggota DPRD. Arfan dikenal sebagai politisi yang ramah, cerdas dan tegas oleh masyarakat dan para koleganya.


Sosok Arfan juga dikenal sangat aspiratif ketika berbicara kepentingan masyarakat luas, sebut saja saat menyuarakan aspirasi para nelayan agar pemerintah daerah memberikan pembinaan dan bimbingan dalam membuat legalitas atau badan hukum kelompok.
Ayah dari Rahma Endre ini menyebutkan, legalitas kelompok memberikan jaminan dan kepastian terhadap bantuan yang akan disalurkan kepada nelayan. Karena selama ini, nelayan dinilai kesulitan mendapatkan bantuan pemerintah lantaran tidak memiliki badan hukum sebagai syarat.
Sebagai seorang pendatang di Kutim dengan modal tangan kosong, karir Arfan untuk bisa berhasil tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan, suami dari Murniati ini pun sempat merasakan pahitnya kehidupan di daerah yang kaya dengan sumber daya alam ini. Jauh sebelum jadi wakil rakyat, pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienus) ini sempat menjadi kuli dan sopir angkut kayu dari hutan.


“Pada Agustus 1993 saya pertama kali menginjakkan kaki di Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Bengalon dan datang dengan modal sepuluh jari tanpa pengalaman. Datang hanya dengan modal nekat dan mau bekeja,” cerita Arfan.
Selama menjalani pekerjaan buruh lapangan tersebut, risiko terjepit maupun keseleo bukan hal yang tidak bisa dihindari. Belum lagi upah yang diterimanya tak sebanding dengan risiko maupun nilai kayu yang dimuatnya. Yang jelas, Arfan rela melakukan ini untuk mencukupi kebutuhan hidupnya yang kala itu di Bengalon.
“Tahun 1993 saya ikut memikul kayu di hutan dan jadi buru mobil angkut kayu selama dua tahun,” kenangnya.


Setelah dua tahun itu, buruh panggul kayu bukanlah pekerjaan terakhir yang kemudian lantas langsung berbuah manis. Masih banyak pengalaman yang harus dilalui, Arfan kemudian menghabiskan waktunya sebagai tukang ojek. Berbekal motor sewaan, Direktur CV Rahma ini pun mengeluti pekerjaan di jalanan itu selama setahun.
Tahun 1995, menyewa motor dan jadi tukang ojek dan tahun 1996 Arfan menikah dengan Murniati Manik, anak seorang petani.
“Alhmdullilah, tahun 1999 dikarunia satu orang anak, Rahma Enre dan mulai membamgun usaha,” tuturnya.
Perjalanan karir Arfan di bidang usaha mulai menanjak setelah mencoba mendirikan sebuah CV Rahma yang diambil dari nama anak gadisnya tersebut. Setahun kemudian, Arfan memulai usaha bidang perhotelan dengan membangun sebuah hotel dengan nama Hotel Rahma Jaya.
Kendatipun dalam merintis usaha sempat jatuh bangun, karena membangun usaha perhotelan juga memiliki tantangan yang tak sedikit, butuh kesabaran dan kerja keras. Berkat ketekunan dan kesabaran tersebut akhirnya Arfan sukses membangun usahanya sekaligus menjadi anggota DPRD Kutai Timur.(Adv/sb-05)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terkini