TANA PASER,suarabalikpapan.com-Harga daging sapi di Kabupaten Paser mengalami lonjakan akibat minimnya pasokan dari luar daerah sehingga para pedagang daging di Pasar Induk Penyembolum Senaken mulai menaikan harga mulai Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram. Padahal, sebelumnya hanya Rp 120 ribu per kilogram.
Asrani, salah satu pedagang daging di pasar tradisional Senaken, mengatakan, harga daging sapi tersebut telah sesuai dengan harag di pasaran. “Pasarannya memang segitu, yang membedakan itu kalau daging sudah didinginkan atau masuk ke freezer harganya Rp 130 ribu per kilogramnya, kalau daging yang masih segar atau baru di potong kami jual dengan harga Rp 140 ribu,” kata Asrani, kepada media ini, Kamis (3/3/2022).
Ia mengaku adanya kenaikan harga daging sapi tersebut, disebabkan karena para pedagang kesulitan untuk mendapatkan pasokan atau suplai. “Susah barangnya sekarang, kami ngambilnya dari Samarinda, Babulu dan daerah lainnya. Kadang juga kita ambil di wilayah lokal cuman tidak seberapa karena memang kurang disini,” akunya
Selain suplai yang kurang, pihak penyuplai sapi juga terkadang menaikkan harga sapi sehingga para pedagang daging sapi pasar mau tidak mau juga mengikuti. “Peternak sapi naikkan harga, otomatis kita juga ikut naikkan. Cuman sifatnya fleksibel, kadang naik kadang juga turun,” ujarnya.
Memasuki bulan Ramadan 1443 H, kata Asrani ada kemungkinan harga daging sapi bakal kembali naik, namun ia tidak berani menaikan harga dengan semena-mena. “Bisa jadi naik lagi, karena sebentar lagi mau masuk bulan puasa, palingan naiknya itu minimal Rp 10 ribu, tapi di dilihat kondisinya saja lagi nanti,” ucapnya.
Hal senada dikatakan Daher, salah satu pedagang daging di pasar tradisional Senaken, untuk saat ini harga daging sapi mengalami kenaikan per kilogramnya. “Sekarang pasokan kurang, tidak ada lagi sapi kiriman dari Samarinda maupun dari Sulawesi. Harga daging kita naikkan jadi Rp 140 ribu per kilogramnya dan itupun kami harus membayar pajak juga sebesar Rp 65 ribu per ekornya,” akunya.(sb-06)