BALIKPAPAN,suarabalikpapan.com-Penanganan banjir di Kota Balikpapan untuk tahun 2025 masih tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya sebab penanganan banjir merupakan program skala prioritas Pemkot Balikpapan. Karena dampak banjir bisa mengganggu perputaran ekonomi masyarakat.
“Jadi kami tetap masih ada fokus untuk penanganan banjir, dan itu lanjutan perbaikan yang sekarang,”kata Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Murni, kepada media ini, Selasa (6/8/2024).
Ditanya mengenai anggaran, kata dia, kebutuhan pemerintah dalam menuntaskan masalah banjir di Kota Balikpapan kurang lebih sekitar Rp2,1 triliun, dan itu sudah dipetakan.
Sementara terkait dengan adanya penambahan anggaran, pastinya akan disesuaikan kembali, mulai dari daerah skala prioritas dan lainnya. Seperti dampak penanganan DAS Ampal yang sudah direncanakan.
“Anggaran Rp2,1 triliun itu untuk keseluruhan, kalau uangnya ada bisa satu tahun selesai,” jelasnya.
Lanjutnya, namun dilihat kembali dengan kemampuan daerah. Karena untuk penanganan banjir di DAS Ampal sebesar Rp136 miliar saja sudah cukup mengganggu aktivitas warga, apalagi jika dikerjakan sekaligus. Tentu bisa mematikan ekonomi masyarakat.
“Katakanlah setiap tahun penanganan banjir dianggarkan sekitar Rp300 miliar. Dan itu tidak hanya dilakukan di hilirnya saja, tetapi juga di hulunya,” akunya.
Selain itu, pengendalian pembukaan lahan dan kepatuhan para pengembang untuk menyediakan bozem di area mereka juga sangatlah penting. Maka itu peran semua pihak dalam penanganan banjir sangat dibutuhkan.
Banjir menjadi ancaman serius saat musim hujan. Maka, upaya penanggulangan banjir harus dilakukan untuk memitigasi dampaknya. Dari tindakan pencegahan hingga langkah-langkah tanggap darurat, berbagai strategi penanganan banjir perlu diterapkan dengan serius.
Banjir adalah salah satu bencana yang paling sering terjadi selama musim hujan, sehingga memerlukan perhatian khusus. Penanggulangan banjir dilakukan untuk mengurangi wabah penyakit hingga mencegah terganggunya berbagai aktivitas masyarakat. (sb-02)