DISKOMINFO KALTIM

Produksi Padi Kaltim Anjlok Akibat El Nino

36
×

Produksi Padi Kaltim Anjlok Akibat El Nino

Share this article
El Nino telah berdampak pada produksi padi di Kaltim

SAMARINDA,suarabalikpapan.com-Dampak El Nino di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengganggu produksi padi dan mengurangi luas lahan panen. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, telah memastikan bahwa El Nino berdampak nyata. Beberapa lokasi pertanian, seperti Babulu di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Tenggarong Seberang di Kutai Kartanegara, terdampak karena kekurangan pasokan air, yang mengakibatkan penurunan produksi petani.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim melaporkan bahwa luas panen padi pada tahun 2023 mengalami penurunan sekitar 12,05 persen dibandingkan dengan tahun 2022, yaitu sekitar 7,83 ribu hektare.
“Penurunan luas panen padi tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 sebesar 12,05 persen,” ungkap Ketua Tim Harga dan UMKM BPS Kaltim, Indri Astanti, Minggu (5/11/2023). El Nino juga menyebabkan kenaikan suhu dan kemarau panjang, yang mengakibatkan gagal tanam dan gagal panen, berdampak pada pasokan pangan, termasuk beras. Banjir di beberapa wilayah pada awal tahun 2023 juga menyebabkan gagal panen, terutama di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara.
“Di Babulu (PPU) dan Tenggarong Seberang (Kukar) terdampak, karena kekurangan pasokan air, kendalanya disitu,” katanya.
Selama periode Januari-September 2023, petani di Kaltim memproduksi sekitar 200,85 ribu ton gabah kering giling (GKG), dengan kontribusi terbesar dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Lebih lanjut, produksi padi mengalami penurunan sekitar 4,73 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Terutama, wilayah sentra seperti Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara mengalami penurunan produksi yang signifikan. Beberapa kabupaten/kota lain mengalami peningkatan produksi padi, seperti Kutai Kartanegara, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat. Berdasarkan perkiraan, total produksi padi pada tahun 2023 diproyeksikan sekitar 215,29 ribu ton GKG, mengalami penurunan sekitar 10,08 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Produksi padi tertinggi diperkirakan pada bulan Maret, sementara produksi padi terendah pada Desember.
“Produksi padi tertinggi pada tahun 2022 dan 2023 terjadi di bulan Maret. Sementara produksi padi terendah pada 2023 diperkirakan terjadi di bulan Desember,” kelasnya.
“Produksi padi pada Maret 2023 sebesar 60,67 ribu ton GKG, sedangkan produksi padi pada Desember 2023 diperkirakan sebesar 0,81 ribu ton GKG,” pungkasnya.(adv/sb-02/diskominfokaltim)  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *