DPRD Balikpapan

Anggaran Besar, Sabaruddin Soroti Permasalahan Banjir yang Belum Tuntas

100
×

Anggaran Besar, Sabaruddin Soroti Permasalahan Banjir yang Belum Tuntas

Share this article
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle

BALIKPAPAN,suarabalikpapan.com-Permasalahan banjir di Kota Balikpapan masih menjadi keluhan masyarakat. Bahkan beberapa daerah masih terendam banjir, seperti yang terjadi Senin (27/5/2024).
Masih banyaknya titik banjir di Balikpapan mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle.
Dirinya mengatakan, sebelumnya Pemkot Balikpapan sudah menyampaikan bahwa akan menuntaskan masalah banjir. Dengan solusi yang ditawarkan yaitu membuat infrastruktur yang ada.
“Nah kami mendukung itu, tetapi kenyataannya ketika hujan datang, banjir terjadi dimana-mana juga gitu,” ucap Sabaruddin kepada awak media, Selasa (28/5/2024).
Sehingga ia mempertanyakan janji Pemkot dalam mengatasi masalah banjir. Ia mengaku prihatin, lantaran anggaran yang digelontorkan cukup besar. Namun dalam kenyataannya progres meminimalisir banjir itu tidak tuntas.
“Percuma kalau kami anggarkan untuk membangun infrastruktur, membangun pelebaran jalan termasuk drainase. Salah satunya adalah mengurai masalah banjir, tapi kenyataannya kok masih ada?,” tanyanya.
Sabaruddin mengungkapkan, kalau anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur senilai ratusan miliar. Jika tidak ada progresnya maka patut untuk dipertanyakan kepada Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan. Karena pihaknya yang mendesain itu semuanya.
Misalnya yang terjadi di Grand City beberapa hari yang lalu, lantas bagaimana ditempat-tempat lain yang selalu menjadi langganan banjir.
“Artinya ini kan’ tambal sulam, diselesaikan yang satu dan belum selesai, tambah lagi tempat yang lain,” keluhnya.
Sabaruddin juga mengajak masyarakat untuk menyoroti dan mempertanyakan masalah banjir di Balikpapan.
“Masyarakat harus bertanya uang yang digelontorkan begitu banyak dan dilarikan ke mana?. Apakah sudah efektif yang dianggap itu untuk bisa mengatasi banjir?, tapi ternyata itu tidak mengatasi dengan baik, malah semakin jadi-jadi lagi ini ditempat yang lain. Saya menganggap masyarakat juga harus bertanya kenapa nggak tuntas-tuntas banjir itu ada apa?. Apakah konsultannya tidak benar atau pekerjaannya yang tidak benar,”sindirnya.(sb-02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *