DPRD Kaltim

Raih Doktor Ilmu Lingkungan, Bagus Susetyo Mampu Estimasi Kerugian Dampak Banjir Selama 10 Tahun di Samarinda

156
×

Raih Doktor Ilmu Lingkungan, Bagus Susetyo Mampu Estimasi Kerugian Dampak Banjir Selama 10 Tahun di Samarinda

Share this article
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kaltim, Ir H Bagus Susetyo MM berfoto bersama usai memaparkan disertasi doktor pada Bidang Ilmu Lingkungan, di Universitas Mulawarman Samarinda, pada Senin, (27/5/2024)

SAMARINDA,suarabalikpapan.com-Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kaltim, Ir H Bagus Susetyo MM berhasil meraih gelar doktor pada Bidang Ilmu Lingkungan di Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Senin, (27/5/2024).
Bagus Susetyo mempertahankan disertasinya dengan judul “Valiasi Ekonomi Kerugian Banjir di Kawasan yang Terdampak, Studi Kasus di Sub Daerah Aliran Sungai Karang Mumus di Kota Samarinda”
Didepan para penguji Promotor Prof.Dr.Harihanto,M.S, Co-Promotor Dr.Eng.Idris Mandang,M.Si dan Prof.Dr.Ir.Surya Darma, M.S. Ketua Umum DPD REI Kaltim ini berhasil mempertahankan disertasinya sehingga dinyatakan lulus.
Dalam disertasinya Bagus Susetyo menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, konversi dan degradasi lahan, serta cuaca ekstrem akibat perubahan iklim dapat meningkatkan potensi terjadinya banjir.
“Pada penelitian ini dilakukan analisis hidrolik menggunakan HEC-RAS dengan kala lang 10 tahun untuk memodelkan luas genangan air. Luas genangan ini kemudian digunakan untuk memperkirakan nilai kerugian akibat banjir,” kata Bagus usai presentasi, pada Senin (27/5/2024).
Menurutnya, debit banjir rencana dibuat menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu berdasarkan data dari BMKG Samarinda pada stasiun cuaca yang masuk dalam wilayah DAS Karang Mumus sebab Sungai Karang Mumus bermuara di Sungai Mahakam yang dipengaruhi pasang surut permukaan laut, maka permodelan dilakukan dalam dua skenario.
“Skenario pertama pada saat permukaan Sungai Mahakam dalam keadaan nomal atau surut, dan yang kedua saat air pasang tertinggi. Pemodelan menghasilkan profil genangan banjir di lokasi yang sama dengan profil genangan pada kejadian banjir tahun 2019, 2020 dan 2021,” katanya.
Profil hasil pemodelan, kata Bagus mirip dengan profil banjir tahun 2019, dan lebih luas dibanding profil banjir tahun 2020. Dari profil genangan hasil pemodelan ini kemudian dihitung potensi kerugian berdasarkan jenis tutupan lahan.
“Estimasi valuasi kerugian secara ekonomi dampak banjir dengan kala ulang 10 tahun sebesar Rp 670 miliar pada skeario pertama, yakni banjir besar terjadi ketika kondisi
permukaan Sungai Mahakam dalam keadaan normal dan scenario kedua potensi kerugian jika banjir besar terjadi ketika Sungai Mahakam dalam keadaan pasang tinggi sebesar
Rp835 miliar,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut Bagus Susetyo mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian studi doktornya di Unmul. Baik keluarga, rekan-rekan hingga para dosen pembimbing dan penguji yakni Prof. Dr. Harihanto, M.S (Promotor), Prof. Dr. Ir. Surya Darma, M.Si (Co-Promotor I), Dr. Eng. Idris Mandang, M.Si (Co-Promotor II), Prof. Dr. Ir. Wawan Kustiawan, M.Agr., Sc, (Penguji I), Prof. Dr. Ir. Marlon Ivanhoe Aipassa, M.Agr (Penguji II), Dr. Mislan, M,Si (Penguji III) serta Rizki Maharani, S.Hut., M.Sc., Ph.D (Penguji Eksternal).(sb-01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *