SAMARINDA,suarabalikpapan.com- Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menceritakan pengalamannya saat berinteraksi dengan konstituennya di daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Kutai Kartanegara. Masyarakat menginginkan keterlibatan mereka dalam setiap gerak rencana pembangunan. Selama ini, warga mengaku belum sepenuhnya terlibat dalam perencanaan pembangunan. Meski sudah ada Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) tingkat dusun, desa, kecamatan dan kabupaten/kota), namun masih tak sepenuhnya membumi sampai ke tingkat bawah. Karena itu keputusan kebijakan pembangunan terkadang masih banyak hanya menyasar kelompok tertentu saja. “Masyarakat di Kutai Kartanegara itu menginginkan keterlibatan, partisipasi mereka dalam menyusun rencana pembangunan,” ujar Muhammad Samsun yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan kepada Wartawan.
Samsun Tegaskan Warga Ingin Terlibat dalam Kegiatan Pembangunan
Lalu, dari sisi anggaran pembangunan. Masih dikatakan Samsun, warga juga menyukai adanya transparansi anggaran, apakah itu APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kabupaten/kota atau APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Transparansi dibutuhkan untuk melihat bahwa penganggaran sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh warga. Tidak ada dana pembangunan digunakan untuk kegiatan yang tidak perlu atau bahkan foya-foya. Masyarakat Kutai Kartanegara yang menggantungkan hidup dari sektor pertanian, kata Samsun, menyampaikan kebutuhan mereka terkait sarana dan prasarana pertanian. Juga terkait akses pasar dan sumber daya modal.
“Tapi umumnya warga yang saya temui saat reses beberapa waktu lalu, nomor satu terbanyak menginginkan infrastruktur. Jadi, masih berat pekerjaan pemerintah karena pemenuhan infrastruktur membutuhkan dana besar, sementara anggaran terbatas,” ucap Samsun.(adv/sb-01)