by

Lamaluddin Minta Pemkab Paser Fokus Tangani Stunting di Wilayah Pesisir  

TANA PASER,suarabalikpapan.com- Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Paser Lamaluddin memberikan apresiasi kepada Pemkab Paser dalam menekan angka stunting di Kabupaten Paser. “Kami apresiasi upaya Pemkab Paser dalam mengentaskan persoalan stunting ini, semoga bisa membawa manfaat bagi generasi muda di Kabupaten Paser,” kata Lamaluddin, pada Kamis (28/3/2024).

Menurutnya, dengan adanya upaya pencegahan stunting ia berharap kedepan Balita di Paser akan semakin baik dengan asupan gizi yang baik terutama anak-anak di wilayah pedalaman dan pesisir. Sebab realisasi penanganan stunting tahun 2022 di Paser hanya mencapai 24,9 persen. Angka itu masih sangat jauh dari kata cukup, sehingga perlu penguatan di berbagai sektor guna menekan angka stunting ini termasuk di wilayah pesisir.
“Daerah pesisir perlu diperhatikan, anak-anak di sana masih kehidupanya kurang layak sehingga Pemkab Paser perlu memperhatikan mereka,”pintanya.
Ia juga meminta Pemkab Paser untuk memaksimalkan kinerja tim percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan dan desa mengacu pada 11 poin komitmen bersama pengentasan stunting di Kabupaten Paser.
“Adapun 11 poin yang dimaksudkan yaitu target penurunan stunting Kabupaten Paser Tahun 2025 sebesar 11,4 persen berdasarkan hasil pengukuran di posyandu,” ujarnya.
Menurutnya, koordinasi dan optimalisasi sinergitas lintas sektor sesuai dengan peran masing-masing waktu pelaksanaan rembuk stunting desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten sebelum pelaksanaan Musrenbang Tahun 2025.
Kepala desa/lurah, camat dan pemangku kepentingan wajib mendukung gerakan ayo ke posyandu. Semua pihak terkait memaksimalkan kegiatan untuk meningkatkan capaian intervensi spesifik dan sensitif. Kecamatan melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pemantauan  kegiatan desa yang bersumber APB Desa/dana kelurahan untuk intervensi spesifik dan intervensi sensitif di tingkat desa/kelurahan agar sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan.
Semua pihak melakukan tindakan pencegahan bagi keluarga yang beresiko stunting dimulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-24 bulan. Perlu penguatan komitmen dalam mewujudkan desa/kelurahan stop buang air besar sembarangan  dan desa/kelurahan STBM.
Semua lintas sektor bersama Dinas Kominfostafer bekerjasama membuat konten yang menarik untuk kampanye cegah stunting. Meningkatkan peran aktif semua sektor untuk menjadi bapak asuh anak stunting. Kolaborasi lintas sektor dan lintas daerah mulai dari intervensi hulu sampai hilir, intervensi spesifik dan sensitif serta pendekatan pentahelix.
Dengan demikian, ia berharap Kabupaten Paser kedepannya terbebas dari stunting. Semoga Paser bisa menerapkan apa yang di harapkan pemerintah khususnya dalam mewujudkan Paser MAS (Maju, Adil, Sejahtera) “Semoga pemerintah benar serius menangani stunting agar kehidupan masyarakat dan kualitas SDM di Paser semakin membaik,”harapnya.(sb-02)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terkini